Kisah ini berawal dari pertemuan Ratih dengan
seseorang...seorang yang mampu mengubah hidup Ratih selamanya...mengubah pola
pikir, tujuan hidup dan dakwah.
Ratih notabene mantan ketua osis di
sebuah SMA favorit di kotanya...gadis manis yang masih duduk di kelas 3 ini
sangat terkenal dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Ratih menjadi magnet
tersendiri...cantik,cerdas...tak ada cacat pada dirinya...MEMPESONA...
Ratih termenung dalam diam saat jam
istirahat. Ratih pun tak ingin meninggalkan tempat duduknya. Meskipun sebuah
buku di genggamannya, Ratih tak sedikipun berniat membacanya.
“ Ra, kamu dicari tuh sama Rio...”, tiba-tiba
Santi datang sambil menepuk pundak Ratih
“Dia dah nunggu kamu di taman sekolah...”,kata
Santi sambil duduk disamping Ratih
“Malas ah....”
“Ada masalah ya?, mumpung lagi jam
istirahat tuh”
“Gak ada masalah kok, hanya kepengen didalam kelas aja”, Ratih
pura-pura membolak-balik bukunya...sesekali
Ratih menengok ke taman..mencari sesosok yang di bicarakan Santi sedari tadi.
Dari kelasnya, taman sekolah dapat dilihat secara penuh.
“Kalo gak ada masalah, knapa gak mau
ketemu?” tanya Santi tanpa henti.
Santi masih penasaran dengan sikap
Ratih yang pelan-pelan menjauhi Rio. Santi adalah sahabat Ratih dan Rio. Santi
dan Ratih sahabatan sejak kelas 1. Mereka selalu bersama. Selama 3 tahun mereka
menjadi teman sebangku di jurusan yang sama pula,IPA. Santilah yang mempertemukan
Ratih dan Rio di sebuah acara.
“ San....”, Ratih mulai membicarakan
sesuatu hal yang membuatnya gusar seminggu ini.
“ya....”
“Ku kepengen pake jilbab....”
“Bener nih? Anak gaul kayak kamu mau
jilbapan...”, tanya Santi heran.
“Ku kepengen nutup aurat...menjaga
hijab...kepengen jadi muslimah yang bener...kepengen...”, kata Ratih mantap.
“Kamu gak kenapa2 kan....kamu ikut
kajian apa sih sampai kamu kayak gini...”, tanya Santi takut akan perubahan
Ratih. Apalagi isu yang lagi trend di tivi mengenai NII lagi marak.
Sekarangpun
Ratih mulai menjaga pergaulannya. Pelan-pelan mulai menolak ajakan teman-temanya
ke moll, nolak ketika Rio ajak malam mingguan berdua...dll. Sebulan kemudian Ratih
menggemparkan sekolahnya, putus dengan Rio. Selang beberapa hari Ratih dengan pedenya berjilbab
kesekolah. Meninggalkan rok mini, baju ketat dll. Perubahan yang drastis.
“Ra...”, tegur Santi ketika di
perpustakaan sekolah, tempat nongkrong favorit Ratih sekarang. Ratih
menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca buku. Sebuah pelarian? Bukan.
“hmm...da apa San?”
Santi takut perubahan Ratih yang
dratis. Yang diketahui Santi sekarang Ratih tidak mau jabat tangan dan
boncengan sama yang bukan muhrim. Santi tahu sahabat-sahabat yang lainnya mulai
meninggalkan Ratih.
Ini tentang sebuah pilihan....bukan
sekadar keputusan yang mudah diambil...pelan-pelan Ratih belajar
Islam....belajar....yah bersama seorang akhwat yang membimbingnya, Ratih
meninggalkan kehidupan masa lalu yang salah...seorang akhwat yang mampu
mengubah hidup Ratih....dari
ketertarikan sebuah buku yang dibaca akhwat itu, Ratih mulai jatuh cinta dengan
dunianya...ISLAM...
0 komentar:
Posting Komentar