Bulan penuh ampunan mulai merekah
menjulur kesetiap insan manusia yang beragama Islam. Masuk kesendi-sendi
kehidupan tanpa memandang kedudukan didunia. Yang diharapkan hanya Ridho sang
Khalik. Ramadhan. Bulan yang paling dinanti.
Fenomena yang menakjubkan dari
pertemuan ini tentang kerinduan. Kesempatan yang langka karena umurpun
adalah rahasia Ilahi. Jiwa-jiwa yang hampapun mencari jejak Tuhannya. Semua
tentang Ramadhan dalam satu kata; pembersihan diri menuju fitrah.
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil)....( Al-Baqarah 185).
Di bulan Ramadhanlah Allah
menurunkan cahaya cintanya kepada manusia yang penuh kekhilafan. CintaNya
penuh keagunggan yang didamba dalam pencarian bagi orang-orang yang berpikir.
Inilah bukti nyata tanpa perlu diperdebatkan. Al-qur’an. Pedoman hidup manusia
sampai akhir zaman.
Tentunya evaluasi diri menjadi hal
terpenting dalam agenda Ramadhan setiap individu. Meningkatkan kualitas ruhiyah
dan Ibadah hal wajib dilakukan untuk menjadi manusia yang berbeda dengan
sebelumnya. Kesempatan yang tidak mungkin disia-siakan begitu saja. Siapa yang
tidak mau dengan pintu taubat yang dibuka selebar-lebarnya dan pahala yang
dikalipatgandakan. Hanya di bulan Ramadhan kesempatan itu ada.
Kualitas individu pun menentukan suatu
masyarakat. Seberapa masyarakat mampu menjadi penggerak perubahan dengan solusi
yang nyata tergantung setiap individu. Saatnya Ramadhan menjadi cerminan diri.
Karena bangsa ini pun bergantung kepada pemegang estafet selanjutnya.
Bangsa indonesiapun sudah lama
terpuruk. Lamanya membuat kemiskinan, kebodohan, korupsi dan lain-lain menjadi
tontonan gratis. Pemakluman menjadi hal lumrah. Maklum karena keadaan bangsa
hanya warisan dari pemimpin sebelumnya. Masyarakatpun terlalu pesimis membuat
perubahan. Susah.
Memilih pemimpin untuk membawa
perubahan pun masyarakat tidak peduli. Membuang waktu dan tenaga. Padahal dari
sinilah amanah berat dipikul hanya untuk pemimpin yang mampu. Masyarakat sudah
bosan tertipu dengan kata-kata manis yang dijanjikan. Amanah yang di emban
pemimpin hanya obralan di pentas politik.
Perubahan menjadi lebih baik itu
penting. Karena perubahan bukan pilihan tapi keharusan. Masyarakat harus
menjadi individu yang berkualitas secara rohani maupun jasmani. Maka di
Ramadhan inilah teguran dimulai dari sendiri. Patut dipertanyakan, berapa besar
konstribusi kita untuk bangsa Indonesia?. Kita pun tidak perlu tutup mata dan
tutup telinga, bangsa ini adalah tanggung jawab bersama. Bukan tugas pemimpin
seorang tapi kita.
Masalah pelik di kalangan Muslim
Indonesia menambah beban bangsa ini. Perbedaan apapun bentuknya menjadi sesuatu
yang besar. Perbedaan menjadi sensitif yang sulit disatukan. Manhaj pun menjadi
persoalan. Padahal Islam tidak mengajarkan perpecahan. Inilah mengapa Indonesia
mayoritas beragama Islam tak mampu membawa bangsanya dalam kejayaan yang
nyata. Perbedaan membentengi kita dalam naungan ukhuwah islamiyah. Kembali ke
Al-qur’an adalah kunci. Dan Ramadhan seharusnya mampu menyatukan hati dalam
tautan cinta-Nya.
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”...(Al-Baqarah 183)
Ramadhan mengajarkan kita untuk menahan
diri. Dikesempatan inilah perasaan saling dengki, benci maupun yang meyakiti
sesama muslim lainnya dihilangkan. Inilah waktu saling memaafkan. Karena hanya
seorang tidak akan mampu mengemban amanah dalam mewujudkan perbaikan bangsa
tetapi ketika umat Islam Indonesia bersatu, itu bukan hanya nyanyian belaka.
Sekali lagi Ramadhan, kesempatan yang
bukan hanya mencari kesalahan yang pernah dilakukan tapi solusi nyata yang
menghantarkan kita dalam fitrah sesungguhnya. Allahlah tujuan kita.
Dalam
momentum Ramadhan inilah kesadaran membawa perbaikan baik diri sendiri,
masyarakat maupun bangsa. Tidak peduli berapa rumitnya masalah yang dilanda
bangsa Indonesia, tapi percayalah Islam mampu membawa bangsa ini dalam kejayaan
yang nyata. Maka persiapkan sejak dini menyambutnya. Bersama meningkatkan
kualitas pribadi musli...
(
untuk lomba Olimpiade Ramadhan 2012)
0 komentar:
Posting Komentar